Thursday, February 4, 2010

Perajin Perak Kotagede Perlu Regenerasi

Perajin di sentra kerajinan perak Kotagede, Yogyakarta, sudah saatnya melakukan regenerasi, karena sebagian besar dari mereka sudah berusia lanjut, kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertaninan Kota Yogyakarta Heru Priya Warjaka.

Di sela pelatihan tatah logam bagi pengusaha produk kerajinan tatah logam di Kota Yogyakarta, ia mengatakan sampai saat ini sebagian besar perajin perak Kotagede usianya sudah tua, dan mereka memiliki keterampilan tatah logam perak secara turun menurun dari pendahulu mereka.

"Mestinya mereka sudah mengkader perajin perak sebagai penggantinya, namun karena generasi muda di Kotagede sebagian besar tidak lagi menekuni kerajinan ini, dikhawatirkan produk kerajinan perak di kawasan itu akan hilang," katanya.

Menurut dia, perlu ada motivasi untuk membangkitkan keinginan serta semangat kalangan generasi muda di kawasan sentra kerajinan perak Kotagede agar menekuni kembali kerajinan tatah logam perak seperti yang dilakukan para orang tua mereka.

"Untuk itu, para orang tua mereka hendaknya memberi motivasi agar anaknya mau menekuni profesi sebagai perajin perak," katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki kepentingan dengan keberadaan perajin tatah logam perak di Kotagede, sehingga memberikan pelatihan dan pengarahan terhadap mereka melalui asosiasi maupun kelompok perajin di sentra setempat.

"Seperti yang kami lakukan terhadap Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram (Asperam) Yogyakarta dengan menyelenggarakan pelatihan tatah logam bagi pengusaha kerajinan itu, agar mereka mampu meningkatkan produksi dan kualitas barang kerajinan yang dihasilkan," katanya.

Sementara itu, Ketua Asperam Yogyakarta Budi Sarwono mengatakan pelatihan yang berlangsung dua hari hingga 4 Februari ini diikuti 20 pengusaha kerajinan tatah logam perak, alumunium, tembaga dan emas yang menjadi anggota Asperam. "Materi pelatihan meliputi perencanaan, desain, produksi, dan pemasaran," katanya.

Ia berharap melalui pelatihan itu pengusaha kerajinan tatah logam mampu meningkatkan produksi maupun kualitas barang yang dihasilkannya, sehingga memiliki nilai tambah guna meningkatkan pendapatan mereka serta kesejahteraan perajin yang bekerja di perusahaan kerajinan tersebut.

"Melalui pelatihan ini diharapkan pula meningkatkan keterampilan mereka, sehingga barang kerajinan yang dihasilkan dapat memenuhi selera konsumen," kata Budi Sarwono.

Sumber :

http://beritadaerah.com/news.php?pg=berita_jawa&id=17899&sub=column&page=1

Tuesday, December 9, 2008

3 Langkah Praktis Mewujudkan Ide Cemerlang Anda Menjadi Pundi-Pundi Uang

Bisnis internet itu intinya cuma satu, segera bertindak! Apapun ilmu yang anda dapat, berapapun ilmu yang anda pelajari, tidak ada ada gunanya kalau tidak segera dipraktekkan!
Langkah pertama anda akan menentukan sejauh mana keberhasilan anda. Anda pasti pernah nonton MOTO GP atau Formula 1. Valentino Rossi dan Schumacher tidak akan bisa jadi juara kalau mereka tidak melakukan start yang bagus. Artinya, kecepatan langkah pertama sangat menentukan kesuksesan yang mereka raih. Begitu juga dalam dunia bisnis. Siapa cepat dia dapat! Maksud saya, kecepatan anda dalam merintis bisnis akan memberi nilai tambah yang lumayan untuk kesuksesan anda.
Menjadi pelopor itu lebih baik daripada pengekor. Ya, karena produk pelopor inilah yang akan terus diingat orang. Nah, sekarang ide apa yang ada di kepala anda? Apa rencana untuk bisnis anda ke depan? Segera wujudkan! Segera eksekusi!
Banyak orang berbondong-bondong terjun di bisnis internet. Banyak orang menginvestasikan waktu dan tenaga mereka di depan monitor komputer. Tapi, tidak banyak yang bisa berhasil gemilang. Kenapa? Karena jarang ada yang bisa mengawal ide bisnis sampai ke puncak sukses. Kita terlalu lambat melangkah dan terlalu banyak berpikir. Padahal pada dasarnya, kita cuma learning by doing. Belajar sambil bekerja. Benar, sambil terus belajar kita juga harus mengerjakan apa yang sudah dipelajari. Dengan begitu, apapun ide yang anda telurkan bisa segera dierami dan menetas sempurna.
Bagaimana dengan anda? read more

Tuesday, November 25, 2008

Banjir di Brebes Belum Pengaruhi Harga Bawang Merah

(Berita Daerah - Jawa) - Bencana banjir yang terjadi di tiga kecamatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/11) hingga kini belum mempengaruhi harga bawang merah di pasaran karena persediaan komoditas bawang merah masih mencukupi.

Ketua Koperasi Bawang Merah Indoensia Kabupaten Brebes, Sukhemi di Brebes, Selasa, mengatakan, meski ratusan hektare lahan pertanian bawang merah tergenang banjir dan kini terancam gagal panen tetapi harga bawang merah masih sekitar Rp4.000-Rp4.500 per kilogram.

"Hingga kini stok bawang merah di Pasar Bawang Brebes masih penuh oleh kiriman dari luar Brebes, seperti dari Mojokerto, Jawa Timur sehingga harga komoditas bawang masih tetap stabil tetap stabil antara Rp4.000-Rp4.500 per kilogram sesuai dengan kelasnya," katanya.

Namun, katanya, harga bawang diprediksi bisa naik setelah petani bawang gagal panen akibat lahan tanamannya tergenang banjir.

Ia mengatakan, akibat lahan tanaman bawangnya terendam air, para petani memilih melakukan panen dini dari ketentuan umur tanaman untuk siap dipanen. "Kami memprediksi harga bawang akan naik setelah pascabanjir," katanya.

Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Brebes, Masrukhi Bahro mengatakan, keprihatinannya terhadap nasib para petani bawang merah di Kabupaten Brebes karena selama ini mereka selalu dihadapkan pada masalah yang sulit.

"Jujur saja, para petani bawang merah selama ini selalu dihadapkan pada persoalan yang sulit. Selain dihadapkan harga bawang merah anjlok, mereka juga terusik dengan membanjirnya bawang merah dari luardaerah dan kini tanamannya terendam air," katanya.

Ia mengatakan, saat ini harga bawang merah hanya mencapai sekitar Rp4.000 per kilogram sehingga para petani belumbisa menikmati hasil panenannya.

"Idealnya, produksi setiap lahan satu hektare mampu menghasilkan 15 ton dengan harga Rp5.000/kilogram. Namun kenyataannya, kondisi saat ini jauh berbeda sebab disamping harga bawang merah masih sekitar Rp4.000/kg, lahan pertanian petani tergenang air," katanya.

Ketua Kelompok Tani Tri Mulya, Asmawi Aziz mengatakan, nasib para petani setiap menjelang panen selalu merana karena harga bawang merah dipasaran belum mampu memberikan keuntungan.

Saat ini, katanya, selain petani dihadapkan bencana banjir, tanaman bawang merah yang luput dari banjir terkena serangan jamur. "Karena itu, kami berharap pada pemerintah bisa membantu mengatasi persoalan itu sehingga para petani bisa menikmati hasil panenannya," katanya.

Ref : Jawa