Tuesday, November 25, 2008

Banjir di Brebes Belum Pengaruhi Harga Bawang Merah

(Berita Daerah - Jawa) - Bencana banjir yang terjadi di tiga kecamatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/11) hingga kini belum mempengaruhi harga bawang merah di pasaran karena persediaan komoditas bawang merah masih mencukupi.

Ketua Koperasi Bawang Merah Indoensia Kabupaten Brebes, Sukhemi di Brebes, Selasa, mengatakan, meski ratusan hektare lahan pertanian bawang merah tergenang banjir dan kini terancam gagal panen tetapi harga bawang merah masih sekitar Rp4.000-Rp4.500 per kilogram.

"Hingga kini stok bawang merah di Pasar Bawang Brebes masih penuh oleh kiriman dari luar Brebes, seperti dari Mojokerto, Jawa Timur sehingga harga komoditas bawang masih tetap stabil tetap stabil antara Rp4.000-Rp4.500 per kilogram sesuai dengan kelasnya," katanya.

Namun, katanya, harga bawang diprediksi bisa naik setelah petani bawang gagal panen akibat lahan tanamannya tergenang banjir.

Ia mengatakan, akibat lahan tanaman bawangnya terendam air, para petani memilih melakukan panen dini dari ketentuan umur tanaman untuk siap dipanen. "Kami memprediksi harga bawang akan naik setelah pascabanjir," katanya.

Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Brebes, Masrukhi Bahro mengatakan, keprihatinannya terhadap nasib para petani bawang merah di Kabupaten Brebes karena selama ini mereka selalu dihadapkan pada masalah yang sulit.

"Jujur saja, para petani bawang merah selama ini selalu dihadapkan pada persoalan yang sulit. Selain dihadapkan harga bawang merah anjlok, mereka juga terusik dengan membanjirnya bawang merah dari luardaerah dan kini tanamannya terendam air," katanya.

Ia mengatakan, saat ini harga bawang merah hanya mencapai sekitar Rp4.000 per kilogram sehingga para petani belumbisa menikmati hasil panenannya.

"Idealnya, produksi setiap lahan satu hektare mampu menghasilkan 15 ton dengan harga Rp5.000/kilogram. Namun kenyataannya, kondisi saat ini jauh berbeda sebab disamping harga bawang merah masih sekitar Rp4.000/kg, lahan pertanian petani tergenang air," katanya.

Ketua Kelompok Tani Tri Mulya, Asmawi Aziz mengatakan, nasib para petani setiap menjelang panen selalu merana karena harga bawang merah dipasaran belum mampu memberikan keuntungan.

Saat ini, katanya, selain petani dihadapkan bencana banjir, tanaman bawang merah yang luput dari banjir terkena serangan jamur. "Karena itu, kami berharap pada pemerintah bisa membantu mengatasi persoalan itu sehingga para petani bisa menikmati hasil panenannya," katanya.

Ref : Jawa